Tengah malam di Ngawi. Sebagai kota yang berada di jalur lalu lintas utama pulau Jawa, Ngawi menjadi hidup di malam hari, meski hanya di beberapa titik seperti terminal bus, stasiun kereta atau persimpangan jalan utama. Mungkin tak seramai jaman dulu sebelum toll dibuka, karena mayoritas kendaraan lebih memilih lewat toll untuk menyingkat waktu perjalanan.
Read moreCategory: Travel
Perempatan Kartonyono, Ngawi.
Kartonyono adalan nama sebuah gedung tua yang berada di perempatan besar di pusat kota Ngawi yang karena inilah warga sekitar menamainya dengan Perempatan Kartonyono.
Mungkin nama dari gedung tua ini berasal dari nama pemiliknya.
Read moreSelamat pagi dari Ngawi
Selamat pagi dari kota Ngawi. Beda dengan di Jakarta yang paginya begitu cepat dan bergejolak, pagi di Ngawi terasa bergerak perlahan. Seolah semua sudah diatur sesuai jatahnya.
Read moreNYIA and Stasiun Tugu, Yogyakarta.
Some moments were captured during my trip back to Jakarta. It was the first time for us to use a train that directly connected Yogya city with their new airport (New Yogyakarta International Airport). It’s also my first time visiting the airport.
Read moreTokyo from my camera lenses
For this trip, we only focus on visiting and exploring Tokyo. We want to introduce this city to our kids so, stay like the citizens, and do not need to rush to catch the train or plane to another city. So, from June 21 until June 29, 2018, we visit and stay in Tokyo. Trying to absorb the positive atmosphere and for sure the energy of Tokyo people during workdays, since our hotel is located in the Ginza area, one of the famous business districts (also shopping) in Tokyo. Since I am not that good at telling a story using writing mode, better if I share with images :D.
Read moreSego Abang Pari Gogo, Gunungkidul, Yogyakarta.
Tempat ini merupakan alternatif kuliner ketika di Yogyakarta, tepatnya ketika di Gunungkidul. Monggo silakan dicoba, Sego Abang Pari Gogo alias Nasi Merah Pari Gogo. Sayur khasnya adalah Sayur Lombok Ijo, meski didalamnya banyak lomboknya, tapi gak pedes. Nasi Merah juga diolah dengan baik sehingga terasa nikmat ketika dimakan, tidak tawar ataupun terasa pahit.
Alun-Alun Kidul Yogyakarta
Our short story when we were visited Alun-Alun Kidul Yogyakarta. One of the famous destination for Town Square or Plaza or Piazza in Yogyakarta. My suggestion is do visit at night and you will find many excitement in this area. Just take a look on this short video below.
KA Prambanan Ekspres
Kereta Api Prambanan Ekspres atau lebih dikenal dengan Prameks merupakan nama layanan transportasi kereta api yang menghubungkan Kutoarjo, Yogyakarta dan Solo Balapan. Merupakan kereta komuter ekonomi. Menurut informasi dari Wikipedia, jarak tempuhnya adalah 64 km, dengan frekuensi perjalanan harian 10x pergi pulang dalam sehari.
Dalam KA ini umumnya tidak menggunakan fasilitas AC alias menggunakan angin alam melalui jendela kereta. Susunan tempat duduk adalah kursi yang saling berhadapan dengan menyediakan ruang yang luas bagi penumpang yang berdiri.
Bagi yang sedang berkunjung ke Solo atau Yogyakarta dan ingin bepergian menggunakan sarana transportasi ini, pembelian tiket bisa langsung dilakukan di stasiun. Pemesanan juga bisa dilakukan. Perjalanan akan lebih berkesan karena kita berbaur dengan penduduk lokal dan bisa melihat/merasakan dari dekat denyut kehidupan mereka.
(Video has English caption)
Malioboro Street
Malioboro Street.
Perhaps this is the center of business, attractions, economy and tourism in Yogyakarta city. The hype of street vendors or local shop that sell mostly souvenirs to tourist/visitors/travellers. The art of bargain mostly need in this place. The improvement of safety and comfort are on the progress. You will find wide pedestrian with many chair that comfort to sit, while your wife/girls busy to shopping. On peak season/holiday season and weekend, it will full with crowd, so beware with hot air or beware with your belongings.
Plengkung Gading, Yogyakarta.
Plengkung Nirbaya atau Plengkung Gading ini merupakan gerbang yang terletak di sebelah selatan Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Dekat dengan alun-alun kidul/selatan Kota Yogyakarta. Plengkung Gading ini merupakan pintu keluar raja yang wafat untuk selanjutnya disemayamkan di Makam Raja-Raja Imogiri. Konon, selama Sultan masih hidup di dunia, beliau tidak diperkenankan melewati Plengkung Gading ini. Ada menara sirine di Plengkung Gading ini, yang hanya digunakan untuk dua momen, yakni setiap tanggal 17 Agustus untuk memperingati peristiwa detik-detik proklamasi Republik Indonesia, dan menjelang buka puasa saat Ramadan.










