Number, Respect, Dream…

 

Some say it was just a number…

Dan itu juga termasuk saya. Satu hari dalam satu tahun yang bagi beberapa orang terasa spesial, namun bagi saya pribadi rasanya tidak berbeda dengan hari-hari lainnya. Hari dimana saya harus lewati dengan aktivitas seperti biasa. Sampai saat ini juga tidak pernah ada pesta atau perayaan khusus. Terlebih jika hari itu saya harus bekerja, istri juga bekerja dan anak-anakpun sekolah  seperti biasa. Kalaupun ada syukuran juga sifatnya dalam skala kecil bersama keluarga.

Memang yang membedakan adalah pada hari itu saya menerima banyak ucapan selamat ulang tahun dari keluarga dan kolega. Baik yang langsung maupun online. Termasuk pertanyaan kapan makan-makan atau ditraktir… 😉

Flashback and Respect.

Evaluasi terhadap apa saja yang terjadi atau sudah dilakukan atau apa saja yang belum bisa dilaksanakan atau apa yang harus segera dicapai. Di umur yang makin tidak muda lagi, impian-impian atau keinginan duniawi sudah tidak lagi menggebu atau menggoda. Entah karena sebagian sudah diperoleh dan dicapai (alhamdulillah) atau karena saya sadar diri bahwa saya tidak membutuhkannya (cuma pengen). Bisa tetap sehat walafiat dan keluarga bahagia saja sudah suatu anugerah yang berharga bagi saya. Inilah yang saya maksudkan dengan Respect. Bersyukur. Atas apapun yang telah saya miliki, jalani dan raih selama ini. Bahkan terhadap kesalahan, kesedihan, kekesalan, kekecewaan atau kekalahan yang pernah saya alami. Lha yo mosok seneng terus rek, kadang yo sedih juga… 😉

You may say I am a dreamer.

Ya nggak salah juga sih kalau ada yang menyebut saya kebanyakan mimpi atau akeh karepe (banyak maunya), lha wong saya dididik untuk jadi desainer saat kuliah. Kerjaannya berkhayal. Bermimpi, berimajinasi sekaligus mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Dan inipun (mimpi-mimpi) juga saya terapkan dalam hidup saya seperti layaknya target yang harus dicapai para salesman. Tanpa ada mimpi-mimpi atau keinginan, berarti tidak ada harapan. Padahal harapan itulah yang menjadi bahan bakar saya untuk tetap bersemangat dalam menjalani hidup. Itu bagi saya, entah bagi anda.
Mungkin anda kemudian bertanya, ini sebenarnya mau nulis atau cerita tentang apa sih? Tentang motivasi? Tentang refleksi? Atau apa?

Ya kalau boleh saya jawab, ya saya mau nulis bebas saja. Mencoba mengalir dalam mengetik tentang apa yang ada di pikiran saya sehubungan dengan tanggal 21 April, tanggal yang selalu diminta untuk diisikan atau diucapkan saat saya register email, aplikasi, isi formulir, ditanya customer service, isi biodata, dsb. Setidaknya saya sudah meninggalkan catatan di blog saya di tanggal ini. Tapi tetap saya ucapkan terima kasih karena anda sudah berkenan meluangkan waktu untuk membaca dan sampai pada bagian ini. Dan karena waktu anda sangat berharga, alangkah baiknya saya sudahi saja tulisan ini.

Apalagi sudah ada announcement dari pilot bahwa sebentar lagi pesawat akan mendarat di Bandara Juanda, jadi memang saatnya untuk mengakhiri tulisan ini.

Mohon maaf jika ada salah.

Terima kasih ya 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s