Loyalitas dan Tradisi

Star Wars ada dimana-mana. Yup, gak hanya ada di bioskop dan shopping mall, tapi di televisi, koran, komputer bahkan di layar monitor smartphone yang saat ini Anda pegang. Bagi yang fans berat, tentunya ini laksana hari raya yang sudah dinanti sejak sekian lama. Bagi yang gak suka, tentunya ini semacam sampah visual yang mengganggu pandangan. Saya sendiri sebagai penggemar merasa bombardir team marketing Disney dan para penggemar Star Wars ini sungguh massive. Hampir tidak ada ruang untuk menghindar atau bersembunyi. Saya sendiri saat menulis ini belum menonton film Star Wars VII, rencana siang ini menontonnya di bioskop dekat rumah.

Namun hal ini dirasa masuk akal jika Disney begitu agresif dalam memasarkan Star Wars. Ini bukan hanya sebuah film. Banyak turunan yang bisa dikembangkan dari Star Wars ini. Film, komik, TV show, game, aplikasi mobile, merchandise, dsb. Tangible dan intangible benefit yang bisa dipanen sungguh nyata. Tidak hanya dari para fans loyal yang sekarang sudah berusia diatas remaja (untuk menghindari kata tua) tapi juga potensi penggemar baru yang berusia muda bahkan anak-anak. Sehingga untuk merangkul mereka semua, dibutuhkan strategi pemasaran yang cukup kompleks. Star Wars bukan lagi hanya sebuah film atau sinetron tentang keluarga Skywalker. Star Wars adalah loyalitas dan tradisi.

star wars force awakens

Loyalitas fans Star Wars mungkin setara dengan loyalitas para die-hard fans Harley-Davidson atau Apple. Mereka akan setia dengan apapun yang dihasilkan oleh brand tersebut dan dengan sukarela membelinya bahkan memamerkannya ke yang lain. Strategi beriklan yang cukup jitu bagi brand owner, karena tetiba banyak brand-ambassador yang sukarela memasarkan produk mereka. Die-hard fans ini pun tidak malu (bahkan bangga) menggunakan atribut terkait brand, bisa berupa kaos, sticker, aksesories, dsb. Sehingga tidak heran jika Disney kemudian agresif mencoba dekat dengan para fans yang semula menolak pembelian hak cipta Star Wars dari Lucas Film oleh Disney. Dan yang kita lihat saat ini adalah buah usaha Disney yang konsisten menghormati para fans yang loyal. Dari para fans inilah yang nantinya akan membantu menyebarkan virus Star Wars ke fans-fans yang baru. Apalagi dengan ditunjang teknologi social media (twitter, instagram, facebook, dsb), jumlah para loyalis ini dipastikan akan bertambah.

Tradisi para penggemar Star Wars yang menjadikan segala sesuatu yang terkait dengan Star Wars sebagai suatu pengalaman unik yang mungkin tidak akan dimengerti oleh orang lain, juga mencoba ditangkap peluangnya oleh Disney. Cerita Star Wars layaknya cerita dongeng yang akan diceritakan turun temurun ke generasi penerus. Jauh sebelum Star Wars VII ini tayang, Disney sudah mulai menyebar virus Star Wars melalui channel televisi Disney dan juga aplikasi mobile berupa game. Sehingga anak-anak pun sudah mulai mengenal karakter Star Wars dan bagaimana sekilas jalinan ceritanya. Orang tua juga dimudahkan untuk mulai menularkan kecintaan akan Star Wars ini ke anak. Selain aplikasi mobile yang bersifat software, ada juga mainan yang sifatnya hardware banyak dipajang di estalase toko mainan. Lego cukup konsisten hadir di muka anak-anak ini dan serius menggarap karakter Star Wars.

Suka atau tidak suka, Star Wars juga merupakan bagian dari bisnis yang pada akhirnya berorientasi pada profit. Pada akhirnya kita turut hanyut terbujuk oleh bius pemasarana yang mereka susupkan. Kalaupun bukan kita sendiri, mungkin anak-anak kita atau teman kita. Kalaupun tidak suka atau terganggu dengan Star Wars, ya hanya sabar yang bisa dilakukan, sambil menunggu demamnya berangsur turun dan reda.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s