Jason Bourne (2016)

Jason Bourne. Apa yang akan terlintas di benak anda jika nama ini disebutkan? Agen CIA, aksi kelahi tangan kosong, ahli menyusup, aksi kejar-kejaran mobil, aksi menembak dengan semboyan one shoot one kill, aksi intelijen dengan backup data internet dan satelite real-time, aksi perjalanan berpindah kota atau negara, dan rasanya masih banyak yang bisa disebutkan. Saya tidak akan berbagi tentang alur ceritanya seperti apa. Atau mencoba menyoroti aksi intelijen dengan dukungan internet ataupun satelite layaknya film “Enemy of the States” bikinan tahun 1998 yang dibintangi Will Smith. Atau betapa internet telah menguasai seluruh aspek kehidupan kita. Atau tentang manajemen karyawan yang melek teknologi tidak bisa ditangani oleh pimpinan yang gagap teknologi. Silakan anda tonton sendiri, dijamin akan lebih menjawab rasa keingintahuan anda daripada sekedar tanya filmnya bagus apa tidak. Karena akan sulit menjawabnya. Ijinkan saya mencoba cerita dari sisi lain, sisi otomotif.

 

image

 

Film tentang Bourne memang identik dengan adegan kejar-kejaran, tabrakan ataupun upaya saling membunuh dengan mobil ataupun sepeda motor. Adegan-adegan tersebut memang menjadi bagian yang rasanya akan sulit dilepaskan dari seri film Bourne. Bahkan pada film Bourne Ultimatum (2007), Volkswagen melakukan brand placement dengan menggunakan Volkswagen Touareg 2 dan Volkswagen Golf GT Sport, sekaligus juga menjadikan film ini salah satu bagian marketing VW untuk launching kedua produk ini. Ada beberapa video iklan yang dibuat dengan setting film The Bourne Ultimatum, silakan check youtube untuk lebih detailnya.

Bagaimana dengan film Jason Bourne yang malam ini premiere di Jakarta, yang bahkan mendahului premiere di US yang baru dilakukan pada Jumat, 29 Juli besok. Jangan khawatir, ada banyak adegan menggunakan mobil maupun sepeda motor. Dijamin seru, udah gitu aja komentar saya karena saya gak ingin jadi spoiler disini. Kali ini Volkswagen Group hadir lagi, didampingi oleh Chrysler Group. Volkswagen alias VW menampilkan VW Golf dan Audi Q5. Sedangkan Chrysler Group menampilkan anak perusahaannya, Dodge, yang tampil dengan Dodge Charger. Audi Q5 hanya tampil sesaat karena memang digunakan sebagai kendaraan operasional agen CIA yang ditempatkan di Berlin. Yang menarik adalah adanya pembagian proporsional kendaraan yang digunakan, bahwasanya kendaraan produksi tuan rumah menjadi pilihan untuk eksplorasi. VW Golf mengambil setting kejadian di Yunani dimana Eropa adalah tanah kelahiran VW dan Dodge Charger mengambil setting di Las Vegas. Fair enough.

image

 

Deskripsi VW Golf sebagai kendaraan kecil namun bertenaga, lincah dan responsive terwakili dalam film ini. Dalam aksi mengejar sepeda motor trail, VW Golf terlihat lincah ketika masuk jalanan perbukitan di Yunani yang sempit dan berkelok. Dan tenaga atau power yang dihasilkan juga mampu dimaksimalkan agen CIA untuk mengejar sepeda motor trail, apalagi dengan menggunakan mobil VW Golf bertransmisi manual maka lengkaplah mobil ini sebagai simbol mobil yang cabe rawit. Kecil namun bertenaga. Sisi safety atau keamanan mobil ini juga ditunjukkan dengan tampilan airbag yang mengembang ketika mobil ini mengalami kecelakaan.

Selain mengambil lokasi di Eropa, setting lokasi juga ada di Amerika Serikat, yaitu di Las Vegas. Disinilah muncul Dodge Charger menampakkan diri dalam scene kejar-kejaran antar agen CIA (yang namanya dirahasiakan, biar gak spoiler). Karakter muscle-car namun bisa digunakan sebagai kendaraan harian terwakili disini. Mobil dengan horse power besar namun lincah dan responsive berusaha ditunjukkan oleh Dodge Charger. Lincah ketika berkejaran ditengah padatnya lalu lintas Las Vegas. Responsive ketika menerima perintah pengemudi dan powerful ketika dibutuhkan untuk mengejar lawannya. Juga digambarkan bahwa kendaraan ini kokoh karena beberapa kali mengalami kejadian ekstrem namun masih tetap bermanuver dengan baik.

image

 

Bisa jadi akan ada komentar, apa saja bisa dibikin dalam film, entah itu nyata atau khayal, bisa saja diwujudkan. Iya, tidak ada yang salah dengan statement ini. Namun, produsen atau pemilik brand sebagai partner film-maker akan berpikir hati-hati untuk berkolaborasi dalam suatu film. Jangan sampai brand yang sudah sekian lama dibangun dan mendapat respon positif menjadi rusak hanya karena salah tampil dalam sebuah film. Jika adegan yang tampil terlalu berlebihan dan terkesan memaksa agar brand tersebut tampil dalam film, maka bisa menjadi blunder dan proses penerimaan oleh penonton tidak akan terjadi secara mulus. Overall, kedua brand otomotif diatas tampil secara natural dalam film Jason Bourne ini. Jauh dari kesan memaksa atau tampil berlebihan. Ya itu menurut saya sih, entah kalau menurut anda 😉

Selamat menonton Jason Bourne.

jason bourne 2016

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s